Tuesday, December 20, 2016

ringkasan konflik integrasi dan desintegrasi bangsa pada tahun 1948-1965

PKI MADIUN 1948

Waktu            : 1948, dengan memproklamasikan berdirina Negara Republik Soviet Indonesia
Sebab                        : Hasil kesepakatan Renville menguntungkan Belanda
Pemimpin     : Muso
Cara Penumpasan: Pemerintah mengajak Rakyat untuk menentukan sikap untuk memilih Sukarno-Hatta atau Mus gerakan operasi Militer I dan melakukan pembridelan terhadap beberapa surat kabar berhaluan komunis
Hasil              : Seluruh kekuatan pemberontak dapat ditumpas dan kota Madiun dapat direbut

B. DI/TII

1.   JAWA BARAT

Waktu                        : 14 Agustus 1947
Latar belakang        : Tidak sejalan dengan pemerintah RI ketika terjadi perundingan Renville yang dianggap merugikan pemerintah Indonesia
Pemimpin                 : Sekarmaji Maridjan Kartosuwiryo
Cara penumpasan: Melakukan Operasi Militer  taktik pagar besi menggunakan ratusan ribu
tenaga rakyat untuk mempersempit ruang gerak
Hasil                          : Pada tanggal 4 juni 1962 kartosuwiryo berhasil ditangkap di gunung beber oleh pasukan    siliwangi
AWA TENGAH

Waktu                        : 23 Agustus 19
Latar belakang        :  Mengurus penggabungan laskar – laskar masukke dalam TNI
Pemimpin                 : Amir Fatah
Cara penumpasan :  Pemerintah membentuk pasukan baru yang disebut dengan bintang raiders
Hasil                          : Akhirnya dilakukan operasi guntur pada tahun 1954 gerombolan dapat dicerai Beraikan

SULAWESI SELATAN

Waktu                        : 30 April 1950
Latar belakang        : Banyak pemuda sulawesi yg tergabung dalam PRI sulawesi ikut bertempur  untuk mempertahankan kota Surabaya
Pemimpin                 : Kahar Muzakar 
Cara penumpasan : Dilakukan penyergapan oleh pasukan TNI dan
Hasil                          : Kahar Muzakar tertembak mati
SULAWESI SELATAN

Waktu                        : 30 April 1950
Latar belakang        : Banyak pemuda sulawesi yg tergabung dalam PRI sulawesi ikut bertempur  untuk mempertahankan kota Surabaya
Pemimpin                 : Kahar Muzakar 
Cara penumpasan : Dilakukan penyergapan oleh pasukan TNI dan
Hasil                          : Kahar Muzakar tertembak mati
5. KALIMANTAN SELATAN

Waktu                        : Oktober 1950
Latar belakang        :Terjadi pemberontakkan kesatuan masyarakat tertindas
Pemimpin                 : Ibnu Hajar
Cara mengatasi       : Melakukan gerakan Operasi militer ke Kalimantan selatan
Hasil                          : Pada tahun 1954 ibnu hajar di tangkap dan di hukum mati pada 22 maret 1955Dipimpin oleh

Ibnu Hajar, ia menyatakan dirinya bagian dari DI/TII dengan memperjuangkan kelompok rakyat yang tertindas. Ia dan anak buahnya menyerang pos-pos kesatuan tentara serta melakukan tindakan pengacauan yang pada akhirnya Ibnu Hajar sendiri ditembak mati.

C. APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil )
Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling bekas tentara KNIL. Tujuannya agar pemerintah RIS dan negara Pasundan mengakui APRA sebagai tentara negara Pasundan dan agar negara Pasundfan tidak dibubarkan/dilebur ke dalam NKRI.

D. ANDI AZIS

Waktu                        : 5  Januari 1950
Latar                          : belakang Menyerang gedung tempat berlangsungnya sidang kabinet
Pemimpin                 :  Kapten Raymond Westerling
Cara penumpasan : Pada tanggal 8 April 1950 dikeluarkan ultimatum bahwa dalam waktu 4x24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hasil                                      : pasukannya harus dikonsinyasi, senjata-senjata dikembalikan, dan semua tawanan harus dilepaskan.

Beliau merupakan komandan kompi APRIS yang menolak kedatangan TNI ke Sulawesi Selatan karena suasananya tidak aman dan terjadi demonstrasi pro dan kontra terhadap negara federasi. Ia dan pasukannya menyerang lapangan terbang, kantor telkom, dan pos-pos militer TNI. Pemerintah mengeluarkan ultimatum agar dalam tempo 4 x 24 jam ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

E. RMS ( Republik Maluku Selatan )

Waktu                        : 25 April 1950
Latar belakang        : Tidak puas dengan terjadinya proses kembali ke NKRI
Pemimpin                 : Dr.Christian Robert Steven Soumokil
Cara penumpasan  : diselesaikan secara damai dengan mengirimlkan misi dipimpin Leimena gagal sehingga kemudian dikrimkan pasukan ekspedisi militer pimpinan Kawilarang.
Hasil                          : Sisa – sisa kekuatan RMS banyak yang melarikan diri ke pulau seram dan membuat  kekacauan  akhirnya Soumokil dapat di tangkap dan jatuhi hukuman mati

Pemberontakan ini dipimpin oleh Dr. Christian Robert Stevenson Soumokil bekas jaksa agung NIT ( Negara Indonesia Timur ). Ia menyatakan berdirinya Republik Maluku Selatan dan memproklamasikannya pada 25 April 1950. Pemberontakan ini dapat ditumpas setelah dibayar mahal dengan kematian Letkol Slamet Riyadi, Letkol S. Sudiarto dan Mayor Abdullah.

F. PRRI/PERMESTA

Waktu                        : 15 Februari 1958
Latar belakang        : Keinginan adanya otonomi yg luas
Pemimpin                 : Letnal Kolonel Achmad Husein
Cara penumpasan  : Operasi militer Pemerintah mengerahkan pasukan militer terbesar di sejarah militer Indonesia
Hasil                          : Operasi militer dipimpin AE Kaliurang berhasil kembali menguasai daerah

PERMESTA

Waktu                        :  7 Februari 1958
Latar belakang        : Masyarakat di manado tidak puas dengan keadaan ekonomi
Pemimpin                 :  Letkol Ventje Sumual
Cara penumpasan  : Pemerintah Republik Indonesia menggunakan operasi militer untuk menghentikan pemberontakan 

Setelah Pemilu I dilaksanakan, situasi semakin memburuk dan terjadi pertentangan . Beberapa daerah merasa seolah-olah diberlakukan secara tidak adil ( merasa dianaktirikan ) sehingga muncul gerakan separatis di Sumatera yaitu PRRI
( Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ) dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husen dan PERMESTA ( Piagam Perjuangan Rakyat Semesta ) di Sulawesi Utara dipimpin oleh D.J. Somba dan Kolonel Ventje Sumual.

G. G 30 S/PKI
Pada tanggal 30 September 1965 jam03.00 dinihari PKI melakukan pemberontakan yang dipimpin oleh DN Aidit dan berhasil membunuh 7 perwira tinggi. Mereka punya tekad ingin menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan Komunis-Marxis. Setelah jelas terungkap bahwa PKI punya keinginan lain maka diadakan operasi penumpasan :
1. Menginsyafkan kesatuan-keasatuan yang dimanfaatkan oleh PKI
2. Merebut studio RRI dan kantor besar Telkom dipimpin Kolonel Sarwo Edhy Wibowo dari RPKAD
3. Gerakan pembersihan terhadap tokoh-tokoh yang terlibat langsung maupun yang mendalanginya.
Akhirnya PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan tidak boleh lagi tersebar di seluruh wilayah Indonesia berdasarkan SK Presiden yang ditanda tangani pengemban Supersemar Ltjen Soeharto yang menetapkan pembubaran PKI dan ormas-ormasnya tanggal 12 Maret 1966.



contoh laporan pendirian perusaahaan industri kimia

BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Air memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh manusia, kandungan air berkisar 50 – 70% dari seluruh berat badan. Orang dewasa perlu minum minimal 1,5-2 liter air setiap hari. Kehilangan air (dehidrasi) sebesar 15% dari berat badan akan mengganggu keseimbangan air dalam tubuh dan harus segera diganti. 
Jika tidak, dapat menyebabkan penyakit karena terjadinya kristalisasi unsur-unsur yang ada di dalam cairan tubuh. Air untuk minum tidak hanya sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang dan suplai mineral, tetapi juga untuk kenikmatan dan memberi rasa segar sebagai pelepas dahaga. Selera masyarakat terhadap minuman segar telah menjadi pertimbangan bagi perusahaan minuman. Berbagai upaya perbaikan produk dilakukan agar menarik dan diminati konsumen, seperti berbagai macam kemasan dan cita rasa yang khas yang membedakan dengan minuman sejenisnya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga independen (LPEM Universitas Indonesia) dan sebuah perusahaan riset pemasaran DEKA pada tahun 2000, menunjukkan bahwa minuman ringan dikonsumsi sama seringnya dengan minuman sirup dan makanan ringan, dan jauh lebih sering dikonsumsi  dibandingkan dengan es krim. Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan sudah menjadi barang biasa dan memiliki nilai komersial dalam perdagangan. Industri minuman ringan memiliki potensi yang sangat besar untuk  dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan penduduk berusia muda yang sangat besar. (Anonim, 2000)
            Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.
            Bentuk badan usaha yang dipilih dalam pendirian perusahaan ini adalah perusahaan Perseoran Terbatas (PT). Perseroan Terbatas dipilih karena memiliki kelebihan daripada badan usaha yang lain. Di pulau Bali, perusahaan minuman berkarbonasi masih minim jumlahnya. Oleh karna itu perusahaan ini didirikan dipulau Bali. Dengan latar belakang tersebut dapat meningkatkan penjualan produk yang di produksi.



1.1  LAY OUT PT. RETAPRIF INDONESIA

1.2  SEJARAH MINUMAN BERKARBONASI
Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol,  merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu: minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorbsikan karbondioksida ke dalam air minum. Minuman tanpa karbonasi adalah minuman selain minuman ringan dengan karbonasi. (Anonim, 2001).

Pada abad 16 tepatnya berada di wilayah Eropa ditemukan cara penggabungan CO2 ke dalam air yang bertujuan sebagai terapi kesehatan menggunakan media air mineral. Pada tahun 1767, Priestley seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang ditambahkan dalam air bisa menyebabkan rasa asam. Pada tahun 1785 Minuman mengandung CO2 pertama kali diproduksi di Philadelphia, Amerika Serikat. Pada tahun 1886 Seorang ahli farmasi yang berasal dari Atlanta-Georgia (AS) bernama John Smith Pemberton, menemukan formula minuman dibuat dari daun koka, biji kola, dan anggur, Koka (Erythroxylon coca) yang merupakan jenis tanaman penghasil kokain. Minuman ini akhirnya diberi nama Coca-Cola. Pemberton mengklaim jika bahan-bahan ini berfungsi memperbaiki pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf. Minuman ini disajikan dalam bentuk tonik dan anggur yang diyakini bisa mencerdaskan peminumnya. Akan tetapi belakangan diketahui jika daun koka memiliki efek negative seperti bahan narkotik semacam morfin dan akhirnya menimbulkan penolakan terhadap minuman ini. Karena banyaknya protes terhadap minuman ini akhirnya Pemberton menghilangkan kandungan koka di dalam formulanya tanpa mengubah rasanya. Saat penjualan minuman mengandung alkohol mulai dibatasi, Pemberton akhirnya menghilangkan kandungan anggur dalam Coca-Cola untuk merubah citra minuman buatannya menjadi minuman ringan tanpa alcohol yang bisa diperdagangkan secara bebas.
Pada tahun 1898 ahli farmasi dari New Bern-North Carolina (AS), menciptakan formula minuman yang mengandung karbonasi yang di beri nama dengan “Brad’s Drink” dan akhirnya dikenal sebagai Pepsi-Cola. Pada awalnya minuman ini digunakan sebagai obat sakit sekarang minuman ini saingan terkuat Coca Cola. Pada tahun 1905, Claud A. Hatcher seorang ahli farmasi dari Columbus-Georgia (AS) menemukan formula minuman berkarbonasi yang diberi nam “Chero-Cola” yang sekarang dikenal dengan nama Royal Crown (RC) Cola yang merupakan produsen ketiga terbesar softdrink dunia perut dan seiring berjalannya waktu dan mengalami banyak perubahan dalam formula akhirnya minuman ini menjadi minuman ringan yang bisa dikonsumsi setiap saat.
1.3  SEJARAH PERUSAHAAN
Perusahaan PT Retaprif Indonesia berdiri pada awal tahun 2012 ,oleh enam sekawan pengusaha muda dari Pulau Jawa yang mencoba peruntungannya membuka perusahaan dalam bidang minuman. Keenam pengusaha itu adalah Tri Damayanti,Annisa Novita Septyani, Ega Apriyani, Pitri Handayani, Rifky Ahmad Rizaldi dan Rizky Pratama Hidayat. Berawal dari keinginan ingin menerapkan inovasi dan kreativitas untuk lebih mandiri dalam menjalani hidup. Mereka membuat suatu produk minuman berkarbonisasi yang merupakan turunan dari minuman berkarbonisasi yang terkenal yaitu coca cola yang merupakan minuman yng dapat menyegarkan tubuh ketika sedang lelah.
PT Retaprif Indonesia ini memiliki kantor serta tempat produksi di suatu kawasan yang beralamat di Jl. Raya Semana, Ubud, Gianyar, Bali. Dengan luas kawasan 2600 m2 atau 2,6 Ha. Dengan modal awal swadaya ( modal patungan / joint fenture )dari enam pengusaha tersebut terproduksilah produk minuman berkarbonasi dengan merek “Spirit Drink.” Dari merek tersebut para pengusaha berharap dapat membagikan kesegaran dan mengembalikan semangat orang lain.
Nama perusahaan “Retaprif’’diambil dari inisial dari nama keenam pengusaha. Dan “Indonesia” diambil ari nama Negara yang merupakan tempat lahirnya keenam pengusaha tersebut. Beberapa bangunan yang terdapat di lokasi PT. Retaprif Indonesia, yaitu:
1)   Proses Pengolahan air
Pengolahan air didirikan pada bulan januari tahun 2011, yang terdiri beberapa tangki dan mesin-mesin lainnya. Berdasarkan proses pengolahan dan fungsinya,di PT Retaprif Indonesia dapat digolongkan menjadi 5 macam yaitu Raw water, Treated water, Soft treated water, Softener water dan General use water.
2)   Pemurnian CO2
Pemurnian CO2 didirikan pada bulan Februari tahun 2011, yang terdiri dari beberapa tangki berkarbonisasi dan beberapa mesin lainnya.
3)   Proses Pencucian Botol
Pencucian botol didirikan setelah unit pemurnian karbodioksida yaitu pada bulan Maret tahun 2011. Pada proses pencucian botol akan melalui beberapa tahap yaitu: tahap pre inspection, tahap selanjutnya pencucian botol secara otomatis dalam bottle washer. Pencucian botol diakhiri dengan post inspection (pantauan akhir).
4)   Proses Pencampuran (Mixing)
Unit pencampuran ini didirikan pada bulan Mei 2011, terdiri dari beberapa tangki dan mesin mixer.
5)   Proses pengisian (Filling prosses)
Unit ini didirikan pada bulan Juli 2011, yang terdiri dari beberapa mesin untuk kemasan botol.
6)   Proses sanitasi dan penanganan limbah
Unit ini berdiri pada buan September 2011 dengan prosses pebangunan yang cukup lama karena pada unit ini unit yang bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya dan kontaminasi serta menjaga kesehatan pekerja dan konsumen sehingga dapat menjamin mutu produk, melindungi produk dan pencemaran sehingga mendukung standar mutu yang ditetapkan perusahaan.
Setelah semua bangunan telah selesai dibangun, dan beberapa bangunan pendukung lainnya dibangun akhirnya PT Retaprif Indonesia disahkan oleh pemerintah dengan disertai Surat Izin Usaha lainnya dan Sertifikat Halal dari MUI.
1.4  VISI DAN MISI PERUSAHAAN
1.4.1    Visi Perusahaan
Perusahaan mempunyai visi ingin menjadi perusahaan yang tumbuh terdepan dan terbaik dalam pasar minuman di Indonesia, khususnya minuman ringan tidak beralkohol (non alcoholic ready to drink beverages).
1.4.2    Misi Perusahaan
1.      Memberikan  nilai   terbaik   bagi   pemegang   saham   dengan   menjadikan   perusahaan yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan dan kemampuan menghasilkan laba secara efektif.
2.      Menghargai karyawan dari PT Retaprif Indonesia dan karyawan yang berdedikasi serta berdisiplin,menjadikan Spirit Drink suatu keunggulan bersaing secara berkesinambungan.
3.      Mengembangkan kemitraan sejati dengan para pelanggan untuk memuaskan lebih dari 200 juta konsumen yang dahaga.  

Visi dan misi PT Retaprif Indonesia ini merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Untuk itu maka diperlukan pertumbuhan bisnis yang menguntungkan bagi pengusaha, manajemen, karyawan, pelanggan dan konsumen yaitu sebagai berikut:
a.       Integritas
            Dengan menghargai perbedaan individu, bersikap adil, memperlakukan orang lain sebagaimana perusahaan diperlakukan. Contohnya menjaga nama baik, melihat secara konstruktif dan memberikan pekerjaan pada orang sesuai dengan bidangnya.
b.      Kejujuran
            Sifat jujur merupakan sifat dasar membangun kepercayaan dan hubungan kerja jangka  panjang.
c.       Kerjasama Kelompok
            Bekerjasama dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama harus dilakukan  karena perusahaan sadar bahwa ada berbagai perbedaan dari tiap individu.
d.      Fokus pada Pelanggan
            Dengan melampaui harapan pelanggan, maka dapat mencapai aspirasi masing-masing. Contohnya memahami kebutuhan pelanggan, selalu mencari win­win solution dan meningkatkan pelayanan pada konsumen dari pelanggan.
e.       Belajar setiap hari
            Dengan belajar setiap hari, maka perusahaan akan terus tumbuh dan mampu menghadapi setiap tantangan.
f.       Keuntungan dalam tindakan
            Dengan memiliki disiplinan diri, tekat penuh dan hasrat yang tinggi pada pekerjaan, perusahaan dapat menerapkan pengetahuan mencapai prestasi yang terbaik.

1.4.3      Maksud dan Tujuan Perusahaan

PT. Retaprif Indonesia dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan minuman ringan yang segar dan sehat. Secara khusus masyarakat Jawa Tengah menjadi tujuan utama dan secara umum pendistribusiannya disebarkan ke seluruh Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah:

1.4.3.1              Tujuan Ekonomis
a.       Meningkatkan keuntungan perusahaan
            Dengan adanya PT. Retaprif Indonesia daerah operasi Bali ini, keuntungan perusahaan akan semakin dapat ditingkatkan. Hal ini disebabkan pendistribusian minuman tidak perlu didatangkan dari daerah lain, cukup dari daerah ini saja.
b.      Meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
            Pelaksanaan pemasaran dari hasil produksi PT. Retaprif Indonesia ini memberikan dampak yang baik bagi masyarakat sekitarnya. Masyarakat   berusaha menjadi penjual minuman hasil produksi dari perusahaan ini, baik sebagai pengecer maupun distribusi tidak resmi.
c.       Penyerapan  tenaga kerja
           Dalam operasinya, perusahaan ini membutuhkan beberapa tenaga kerja yang terdidik dan terlatih. Banyak dari anggota masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi perusahaan menjadi karyawan tetap, sehingga jumlah pengangguran dapat ditekan.
d.      Menambah devisa Negara
Keberadaan PT. Retaprif Indonesia di Bali menambah devisa Negara dalam bentuk pajak .

1.4.3.2              Tujuan Sosial
            Walaupun PT. Retaprif Indonesia menjadi suatu badan usaha yang sifatnya mencari keuntungan,namun perusahaan ini tidak menyampingkan masalah-masalah social yang terjadi di sekitarnya. Kerjasama di bidang sosial ini tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, yaitu PT Retaprif Indonesia dengan masyarakat sekitarnya. Bentuk kerjasama itu antara lain:
1.        Sebagai sponshor dalam berbagai acara, seperti: Pekan Olah Raga, Pentas Seni, dll.
2.        Sebagai obyek penelitian ilmiah bagi pelajar, mahasiswa, maupun organisasi ­ organisasi lain.
3.        Pemberian sumbangan kepada badan sosial di wilayah yang bersangkutan.
4.        Pemberian bea siswa bagi para pelajar  berprestasi di wilayah yang bersangkutan
1.4.3.3              Jenis Produksi
PT. Retaprif Indonesia memproduksi minuman bersoda yang bermerek Spirit Drink dalam pabriknya yang tersebar di daerah Bali. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, perusahaan menerapkan dengan ketat proses yang diakui secara internasional. Pemberian kode­kode pada produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode­kode itu perusahaan menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman dalam rasa yang terbaik. Setiap kode menunjukkan keterangan­keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitmen perusahaan untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia, maupun material yang perusahaan pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
1.5  MOTO PERUSAHAAN
“ Kesegaran pelanggan yang mampu mengembalikan semangat orang lain adalah prioritas kami, senantiasa meningkatkan hasil produksi minuman berkarbonasi kami. ”
1.6  SLOGAN PERUSAHAAN
“ SEMANGAT SPIRIT BERRR !!! “
1.7  KEBUTUHAN PRODUK DI PASAR
Pada saat pemasaran kebutuhan produk minuman berkarbonasi di pasar,diperkirakan setiap harinya mencapai 1000 botol perhari.


1.8  KAPASITAS PERUSAHAAN
PT Retaprif Indonesia dapat memproduksi minuman berkarbonasi hingga 30.000 botol  sama dengan 3000 dus dalam satu bulan.
1.9  LOKASI PERUSAHAAN
Kantor PT Retaprif Indonesia terletak di Jl. Raya Semana, Ubud, Gianyar Bali, letak kantor kami juga merupakan tempat produksi minuman berkarbonasi. Kegiatan yang di lakukan pada kantor yaitu memproduksi minuman berkarbonasi, mengatur organisasi dan manejemen perusaan, serta sebagai tempat penjualan atau pemasaran produk minuman berekarbonasi tersebut. Pemilihan lokasi didasarkan atas dekatnya sumber daya alam berupa air yang berasal dari sungai ayung yang merupakan bahan baku utama pembuatan minuman berkarbonasi.
1.10                      Modal Perusahaan
Modal yang diperlukan dalam suatu industri dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
·         Modal yang diperlukan saat awal produksi akan dimulai. Contoh : mulai dari pengadaan alat-alat produksi hingga produksi dimulai.
-  Modal awal perusahaan Minuman Berkarbonasi yang meliputi biaya bahan baku, biaya lain-lain, dan biaya tanah pabrik adalah sebesar Rp 830.750.0000. ,-
·           Modal yang digunakan untuk pelaksana operasi produk. Dalam hal ini adalah modal bahan baku pembuatan produk.
-  Modal bahan baku pembuatan Minuman Berkarbonasi setiap hari yang memproduksi 1000 botol adalah sebesar Rp. 11.965.000,-
1.11                      Biaya Tanah Perusahaan
     Harga tanah yang dibeli untuk membangun perusahaan dengan luas 2600 m2 yaitu sebesar Rp. 250.000.000,-



BAB II
 MANAJEMEN PERUSAHAAN

2.1  BENTUK PERUSAHAAN
PT (Perseroan Terbatas), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha bersama yang memiliki modal terdiri dari saham -saham, dan pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham–saham yang dapat diperjual belikan, maka perubahan ke Pemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan Terbatas merupakan badan usaha, dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan, sehingga perusahaan memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang di peroleh para pemilik obligasi, mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.

2.1.1                   KARAKTERISTIK PERUSAHAAN

Perseroan Terbatas sebagai salah satu badan usaha yang berbadan hukum yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007tentang Perseroan Terbatas.Nama Perseroan didahului dengan frase Perseroan Terbatas atau disingkat PT. Khusus untuk Perseroan terbuka selain didahului nama PT dibelakangnya nama Perseroan juga ditambah singkatan Tbk. Perseroan Terbatas memiliki nama perusahaan yang tidak sama dengan nama perusahaan yang lain. Modal perseroan terbatas terdiri dari Modal Dasar, Modal ditempatkan dan Modal disetor yang disebutkan dengan jelas didalam Akta Pendirian, dengan ketentuan jumlah modal dasar minimal Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Perseroan Memiliki pemegang saham yang terdiri dari 2 (dua) atau lebih pemegang saham baik atas nama peroangan atau atas nama badan usaha yang disebutkan dengan jelas didalam akta pendirian atau perubahannya. Kepemilikan saham Perseroan Terbatas dapat dimiliki oleh;

·  Warga negara Indonesia
·  Warga negara asing
·  Badan usaha milik negara Indonesia
·  Negara asing
·  Badan usaha Indonesia
·  Badan usaha Asing
Perseroan Memilki pengurus yang terdiri dari Dewan Direksi dan Komisaris yang diangkat dan ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

·  Keputusan tertinggi didalam Perseroan berada ditangan Rapat Umum Pemegang Saham
·  Perseroan Terbatas dapat bersifat tertutup atau terbuka
·  Adanya pemisahan harta kekayaan pribadi/badan usaha selaku pemegang saham dengan kekayaan perusahaan.
·  Setiap perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas harus mendapatkan pengesahan atau dilaporkan kepada Menteri.

2.1.2                    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

2.1.2.1        Kelebihan atau kebaikan bentuk Perseroan Terbatas (PT), antara lain sebagai berikut :
  1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan. Tidak lebih;
  2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti;
  3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain;
  4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru;
  5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap;
  6. Hukum yang terjamin yang menimbulkan dampak positif yakni kelangsungan perusahaan;
  7. Memudahkan kita dalam mengganti pekerja dalam perusahaan dengan memecatnya, karna dibutuhkan manajemer dan pekerja dalam mengelola perusahaan;
  8. Memiliki status sebagai badan hukum, sehingga PT merupakan subjek hukum dan mandiri, status sebagai badan hukum juga membuka kemungkinan usaha lebih luas (seluruh bidang usaha terbuka, termasuk bidang keuangan);
  9. Jangka waktu dapat tidak terbatas;
  10. Manajemen yang lebih kuat;
  11. Lebih fleksibel, karena hampir semua bentuk kegiatan ekonomi terbuka bagi PT;  
  12. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin; dan
  13. Biasanya untuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada fasilitas bebas pajak (tax holiday).
2.1.2.2   Kelemahan atau kekurangan bentuk Perseroan Terbatas, antara lain sebagai berikut :
  1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang terkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan;
  2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PT memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu;
  3. Biaya pembentukannya relatif tinggi;
  4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan;
  5. Pembentukan PT sangat sulit dikarenakan banyak yang harus kita lakukan seperti halnya kelengkapan administrasi perusahaan, aktre notaris, dan ijin dalam usaha yang digeluti;
  6. Banyaknya pajak yang harus dibayar mulai dari pajak perusahaan sampai kepada pajak untuk pemegang saham yang dikenal dengan pajak pendapatan. Misalnya Pengenaan pajak ganda, yaitu : pengenaan PPh atas laba perusahaan, yang kemudian PPh dikenakan lagi atas bagian laba yang dibagikan pada pemegang ssaham dalam bentuk deviden;
  7. Ketentuan perundangan lebih ketat;
  8. Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin;
  9. Biasanya untuk PMA, sedikit lebih rentan terhadap situasi dan kondisi sosial, politik, dan keamanan suatu negara.

2.1.3                    SYARAT PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS
2.1.3.1   Syarat umum pendirian perseroan terbatas:
·         Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang.
·         Fotokopi KK penanggung jawab / direktur.
·         Nomor NPWP penanggung jawab.
·         Pas foto penanggung jawab ukuran 3X4 (2 lembar berwarna).
·         Fotokopi PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.
·         Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
·         Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di gedung perkantoran.
·         Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta.
·         Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak berada di wilayah permukiman.
·         Siap disurvei.
2.1.3.2   Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:
·         Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1).
·         Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
·         Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan (pasal 7 ayat 2 dan ayat 3).
·         Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ayat 4).
·         Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (pasal 32 dan pasal 33).
·         Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3).
·         Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT PMA.

2.2  STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi pada hakekatnya sangat penting pada setiap keorganisasian suatu  perusahaan karena merupakan suatu kerangka yang menunjukkan bagian dari organisasi. Dengan struktur organisasi kita dapat mengetahui ada beberapa bagian atau departemen dari suatu perusahaan atau keorganisasian. Bentuk organisasi PT. Retaprif Indonesia adalah organisasi garis (line organization). Organisasi garis mempunyai maksud bahwa setiap atasan mempunyai bawahan yang tetap dan sebaliknya setiap bawahan memiliki suatu atasan yang tetap.
Adapun tugas dan wewenang  personalia pada PT. Retaprif Indonesia adalah


2.2.1                    Direktur
1)        Mengelola dan memimpin kegiatan pada PT. Retaprif Indonesia secara efektif dan efisien.
2)        Membangun mata rantai bisnis dan komunitas yang terkait
3)        Mengarahkan tanggung jawab personalia dan manajemen sumberdaya   manusia   serta keseluruhan administrasi dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
4)        Mengambil keputusan manajemen berdasarkan keadaan fiskaldan misi maupun prinsip organisasional perusahaan.
5)        Pengawasan internal manajemen dan fiskal serta penyimpangan anggaran.
6)        Memimpin para staf dan bertindak sebagai wakil professional dari dewan redaksi.
7)        Membangun relasi yang baik dengan pihak­pihak yang berhubungan dengan perusahaan serta internal perusahaan dan berusaha untuk mampu mempertahankan citra perusahaan
8)        Bertanggung jawab menangani atau meniadakan kabar atau desas­desus mengenai cerita atau   peristiwa yang dapat menurunkan reputasi perusahaan.
9)        Mewakili perusahaan untuk berhubungan dengan pihak luar dalam peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan.
2.2.2                    Secretary (Sekretaris)
1)        Bertindak sebagai seorang sekertaris, mendampingi dan membantu General Manager dalam menjalankan tugasnya.
2)        Membangun kerangka komunikasi yang sinergis antara General Manager dan pihak stafnya serta dengan departemen­departemen lain.
3)        Membuat, mempertahankan dan merevisi procedural departemen yang dibutuhkan untuk pengendalian internal yang sesuai dan operasional yang efektif.
4)        Merancang sistem lalu lintas data yang efektif dan efisien
5)        Bertanggung jawab untuk melakukan, mempertahankan dan mengembangkan software yang termasuk didalamnya data keuangan, penjualan dan pemasaran, penanganan konsumen, tagihan rekening dan pengumpulannya
6)        Menyelenggarakan dukungan teknologi dan sistem teknologi dan sistem informasi meliputi pengendalian penerapan teknologi dan system informasi termasuk hardware dan software untuk menunjang layanan serta melaksanakan kegiatan umum.
2.2.3                    Finance Manager (Manager Keuangan)
1)        Bertanggung jawab atas lalu lintas keuangan perusahaan dan keseimbangan, penyusunan tata buku/akuntansi perusahaan dan laporan keuangan.
2)        Bertanggung jawab atas pengendalian internal keuangan perusahaan sesuai sistem yang telah berlaku di dalamnya.
3)        Menganalisa dan membuat kesimpulan serta saran­saran kepada General Manager atas apa yang telah dicapai perusahaan serta prediksi keuangan dimasa mendatang.
4)        Mengevaluasi anggaran perusahaan yang ditujukan untuk kegiatan perusahaan.
2.2.4                    Human Resource Manager (Manager Sumber Daya Manusia)
1)        Mengelola urusan kepegawaian, kesejahteraan pegawai, tata administrasi perusahaan dan kearsipan
2)        Pembinaan kepegawaian dengan penyusunan program pendidikan dan pelatihan untuk mempertahankan   kinerja, kualitas serta ketrampilan kepegawaian.
3)        Melakukan tugas pengaturan sistematika rekruitment pegawai
2.2.5                    Technical Operation Manager (Manager Tehnik Operasional)
1)        Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengatur kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan professional
2)        Bertanggung jawab atas pelatihan, pembinaan, motivasi, dan pengawasan personalia operasional
3)        Mengarahkan produktivitas maksimum dan mempertahankan lingkungan kerja yang positif dan professional
4)        Memastikan adanya prosedur operasional yang sesuai dan proses pengendalian resiko yang tepat dan efisien.
5)        Bertanggung jawab atas pemeliharaan kualitas serta perlengkapan peralatan pendingin
2.2.6                    General Sales Manager (Manager Penjualan Umum)
a.         Bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran produk perusahaan serta kelancaran distribusinya
b.        Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjualan dan pemasaran yang berada dibawah tanggung­jawabnya.
c.         Memonitor volume penjualan dan mengantisipasi faktor - faktor yang dapat menghambat penjualan produk perusahaan.
d.        Mengarahkan keseluruhan penjualan dan pemasaran produk serta program perencanaan strategisnya
e.         Bertanggung jawab atas jumlah kontinuitas persediaan bahan baku dan bahan penunjang operasional perusahaan
f.         Menjalin relasi yang efisien dengan pihak­pihak yang berhubungan dengan penyediaan bahan ­ bahan yang   diperlukan oleh perusahaan
g.        Mengatur dan mengelola sistem armada pengangkutan dan distribusi produk perusahaan secara tepat dan efisien
h.        Mengadministrasikan dan mendayagunakan system penyimpangan produk secara efisien dan bertanggung jawab atas segala pemeliharaan terhadap produk tersebut selama dalam penyimpanan

2.2.7                    Ketenagakerjaan
Dibawah kepemimpinan  yang handal, saat ini PT.Retaprif Indonesia mempekerjakan 1200 tenaga kerja yang telah memilik Perjanjian Kerjasama bersama dengan Koperasi Kendali Harta sebagaipenunjang hubungan industrial yang harmonis. Jumlah tenaga kerja yang ada di PT.Retaprif Indonesia dapat dilihat pada table berikut :
NO
Status / Jabatan
 Jumlah
1
Direktur
1
2
General Manager
5
3
Karyawan Tetap
150
4
Karyawan Tidak Tetap
40
2.3  Sistem Kerja Karyawan
Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu benda atau jasa yang menghasilkan pelanggan atau keuntungan perusahaan/organisasi.Sistem kerja melibatkan banyak faktor manusia dan adanya keterkaitan pola kerja manusia dengan alat atau mesin.Faktor-faktor yang dikombinasikan antara manusia dan alat tersebut suatu prosedur atau tahapan kerja yang sudah tetap dan di dokumentasikan sehingga menghasilkan suatu sistem kerja yang konsisten dan dapat menghasilkan hasil kerja yang berkualitas.
Jenis pegawai di PT. Retaprif Indonesia ada dua yaitu :
2.3.1        Pegawai Tetap
Pegawai tetap adalah pekerja yang diterima bekerja selama jangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan surat keputusan pengangkatan dari  perusahaan (akhir   masa   jabatan   ditentukan   dalam   surat   keputusan   pengangkatan pegawai).
2.3.2        Pegawai Tidak Tetap
Pekerja yang terikat dalam suatu hubungan kerja dengan perusahaan yang didasarkan   atas   jangka   waktu   tertentu   atau   selesainya   pekerjaan   tertentu sesuai   dengan   yang   telah   ditentukan.   Pekerja   tidak   tetap   dibedakan menjadi   3   bagian   yaitu   pekerja   kontrak,   pekerja   harian   dan   pekerja borongan.
Tenaga kerja di PT. Retaprif Indonesia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu   karyawan kantor dan karyawan pabrik.Karyawan kantor bekerja setiap hari senin sampai hari jum’at dari jam 08.00­16.30 WIB sedangkan karyawan pabrik bekerja setiap hari dengan sistem kerja shift yang setiap satu minggu diadakan rolling (penggiliran   jam   kerja). Sistem kerja shift karyawan di PT. Retapfif Indonesia di bagi menjadi 3 grup.

Pembagian shift kerja pabrik adalah sebagai berikut:
­  shift pagi      :  jam 07.00 – 14.30 WIB.
­  shift siang     :  jam 14.30 – 22.00 WIB.
­  shift siang     :  jam 22.00 – 07.00 WIB.

2.4               Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karywan perusahaan sangat diperhatikan oleh PT. Retaprif Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas­fasilitas dan tunjangan­tunjangan yang diberikan kepada masing­masing pegawai secara berkala, misalnya:
a.    Jaminan   kesehatan   dalam   pelayana poliklinik
b.    Biaya transportasi karyawan
c.    Pemberi upah lembur
d.   Sumbangan bagi karyawan yang menikah
e.    Pemberian asuransi bagi karyawan yang terkena kecelakaan/musibah
f.     Biaya rekreasi bersama sekali dalam setahun
g.    Pemberian pesangon bagi karyawan yang pensiun
h.    Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR)














BAB III
PROSES PRODUKSI
PERANCANGAN ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

3.1             Pengolahan Bahan Baku
            Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi pembuatan minuman yang diproduksi oleh PT. Retaprif Indonesia adalah :
3.1.1   Air
Bahan baku air dapat diperoleh dengan mudah oleh PT. Retaprif Indonesia, karena letak pabrik yang dekat dengan pegunungan sehingga bahan baku ini mudah didapat dari sumur tanah yang dibor (deep well) yang berkedalaman antara 90 sampai 100 meter dan yang beroperasi berjumlah11. Kesebelas sumur tersebut dibagi 2 daerah, yaitu di dalam area pabrik dan di luar area pabrik. Sumur yang terdapat di luar, berada di daaerah pesawahan di sekitar area perusahaan yang berjumlah 7 buah, sedangkan sumur lainnya berada di dalam perusahaan yang berjumlah 42 buah. Yang letaknya di luar gedung produksi berdasarkan kegunaannya air yang digunakan untuk proses produksi minuman di PT. Retaprif Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut :
a.  Raw Water  (air mentah)
Raw water yaitu air yang digunakan untuk keperluan diluar produksi, misalnya untuk membersihkan lantai, membersihkan kaca, menyiram tanaman rumput, dan bahan baku  pengolahan air produksi dan lain­lain.
b.  Treated Water  (air jadi)
Treated waater yaitu  air  yang  sudah  diolah  dan  diproses  yang  sudah  memenuhi  standar  untuk didistribusikankeproses produksi  sebagai  bahan  baku utama pembuatan  minuman di PT. Retaprif Indonesia.
c.       Soft Water (air lunak) 
Merupakan air yang telah  dilunakkan sehingga sedikit sekali  mengandug kalsium karbonat (CaCO3) sebagai zat pembentuk kesadahan sementara yang akan mengurai bila dipanaskan untuk mengendapkan kalsium atau magnesium karbonat.
     Air lunak dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a)      Chlorinated soft water
Yaitu air lunak yang telah ditambah klorin[Ca(OCl)2]. Air lunak dengan klorin yang digunakan untuk pencucian botol (washing).
b)      Non chlorinated soft water
Yaitu air lunak yang tidak ditambah klorin. Air lunak tanpa klorin yang digunakan untuk pemanasan (steam boiler).
Pemeriksaan yang dilakukan setiap 4 jam pada proses pengolahan air meliputi:
§  Free Chlorine dan Total Chlorine
Pemeriksaan free chlorine dengan penambahan reagan DPD (diethyl­  phenylenediamine)  bertujuan untuk mengetahui kadar klorin pada air yang telah diolah dengan ditandai warna jernih. Apabila warnanya tidak jernih maka akan dilakukan pengolahan air kembali. Sedangkan untuk  pemeriksaan total chlorine pada air  yang  belum diolah ditandai dengan adanya warna pink setelah penambahan reagan DPD (diethyl­p phenylenediamine).
§  Total Hardness (kesadahan total)
              Kesadahan total yaitu jumlah ion­ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditetukan melalui titrasi dengan asam etilen diamin Tetra Asetat (EDTA) sebagai titran dan menggunakan  indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Eriochrome Black T (eriokrom hitam T) adalah sejenis indicator yang berwarna merah muda bila berada dalam larutan yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium dengan pH ± 0,1. Pada pH 10, larutan akan berubah menjadi biru yaitu disaat jumlah molekul EDTA yang ditambahkan sebagai titran samadengan jumlah ion.
§  Alkalinitas
Menurut Alaerts, G dan Santika S. S., (1987), alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan
tambahan asam tanpa penurunan pH larutan. Alkalinitas dinyatakan dalam mek/â„“(cara kimiawi dan tepat) atau mg CaCO/(cara  kuno  tetapi  masih  digunakandi Amerika). Alkalinitas â„“ dalam air disebabkan oleh ion­ion  karbonat (CO32­), bikarbonat (HCO3­), Hidroksida (OH­) borat (BO33­), fosfat (PO43­) dan silikat (SiO44­). Logam­logam alkalinitas termasuk  unsure­unsur golongan IA (alkali) dan golongan IIA (alkali tanah). Logam alkali dan alkali tanah adalah zat pereduksi yang sangat kuat karena begitu mudah  kehilangan electron dan mudah bergabung dengan unsur nonlogam (VIIIA)
helium, neon, argon, krypton.Unsur­ unsur golongan IA meliputi Hidrogen  (H), Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr). Sedangkan unsur­unsur golongan IIA meliputi Berilium (Be),  Magnesium (Mg), Kalsium(Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba).  Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui analisa kandungan alkalinitas dalam air. Apabila kandungan alkali dalam air masih ada dapat membahayakan kesehatan.
§  Turbidity (kekeruhan air)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengatahui tingkat kekeruhan dalam air. Kekeruhan merupakan sifat optis dari  suatu larutan, yaitu hamburan dan absorbs cahaya yang melaluinya. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm sampai 10 μm. Partikel-partikel kecil dan koloid tersebut adalah lempung, lumpur, sisa tanaman, plankton dan ganggang (Alaerts,G dan Santika S. S., 1987).
§  pH (puissance Hydrogen).
pH merupakan logaritma negatif dari konsentrasi H+ dalam suatu larutan pH = –log [H+]. Jika pH air <7 maka air bersifat asam, jika pH >7 maka air bersifat basa, sedangkan pH normal adalah 7. Pemeriksaan air ini bertujuan untuk memperoleh nilai pH yang akurat (6,0­12,5).
§  Bau, rasa dan penampakan
     Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahu bau, rasa dan penampakan normal dilakukan dengan uji organ oleptik dan inderawi.
§  Chlorida
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar  chlorida  pada air. Klor dapat digunakan untuk membasmi bakteri dan mikroorganisme seperti amuba dan ganggang. Klor dapat mengoksidasi ion­ion logam seperti Fe2+, Mn2+ , menjadi Fe3+, Mn4+ , dan memecah molekul organic seperti warna. Klor sendiri direduksi sampai menjadi klorida (Cl)yang tidak mempunyai daya disinfeksi (Alaerts, G dan Santika S. S., 1987).
§  Iron (besi)
Besi yang ada didalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ (ferro) atau Fe3+ (ferri), tergabung dengan zat organis atau zat anorganis (tanah liat).  Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar besi pada air yang jika masih terkandung dalam air dapat membahayakan kesehatan.               
3.1.2             Gula Murni
Bahan pembuatan spirit drink adalah gula dan esense strawbery. Gula sebagai pemberi rasa manis dan konsentrat sebagai penentu rasa minuman. Gula diperoleh dari Lampung. Pada pengolahan spirit drink, gula yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan murni. Hal ini dapat dilihat secara visual bahwa kristal gula berwarna putih bersih. Sebelum gula diterima, selalu dilakukan pemeriksaan dahulu apakah sesuai standar. Standar yang digunakan meliputi kondisi kemasan pada gula (baik dan utuh),  kenampakan (kristal putih/granular), kekeruhan, bebas dari rasa dan bau asing, warna  max 35 RBU/Range Base Unit. Gula akan dibeli jika sesuai dengan  standar dan  kemudian disimpan dalam gudang yang disusun dalam palet (1palet=25 sak).
3.1.3             Esense strawbery
Esense strwbery diperoleh dari supllyer di pulau Jawa kemudian esense ini disimpan dalam gudang dengan suhu rendah (<5°C). Esense merupakan bahan pemberi rasa, aroma,bau, pewarna, dan pengawet pada minuman.
3.1.4             Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida yang digunakan dalam proses pembuatan minuman berkarbonasi dalam bentuk cair (liquid). Pada proses pembuatan minuman berkarbonasi,CO2 berfungsi sebagai pengawet, penyegar, dan memperkuat rasa. Karbondioksida dari supplier diantaranya dari PT. Malindo,  PT. PAN Gas, dan PT. SAMATOR.
3.1.5             Bahan Pembantu
Selain  bahan baku diatas, di PT. Retaprif Indonesia juga   menggunakan bahan­bahan pengemas untuk menunjang ataum melengkapi bahan baku.Bahan pengemas yang digunakan antara lain:

a.       Bahan pelengkap dalam proses produksi, 
              Seperti active carbon, lime,Ca(OCl)2, FeSO4, sand filter, KMnO4, dan soda kaustik (NaOH). Fungsi bahan pelengkap tersebut adalah: Active carbon berfungsi untuk  menyerap rasa dan bau asing, menurunkan warna sehingga mempercepat proses penjernihan, dan menetralkan zat­zat yang bersifat racun. Kaporit, lime,ferro sulfat berfungsi untuk proses pengolahan air yaitu menghilangkan ketidak murnian laritan air. Soda kaustik untuk proses  pencucian  botol dan  merupakan zat aditif untuk pencucian yang  lebih sempurna, membersihkan karat dari leher botol serta jamur yang menempel.
Proses produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yakni proses pengolahan air, proses pemurnian CO2, proses pencucian botol, pencampuran (Mixing) dan proses pengisian serta sanitasi dan pengolahan  limbah.
3.2.1                    Proses Pengolahan Air
Air sebagai bahan baku utama pembuatan minuman berkarbonasi harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi standar kualitas air yang ditetapkan oleh PT. Retaprif Indonesia. Berdasarkan proses pengolahan dan fungsinya, di PT Retaprif Indonesia dapat digolongkan menjadi 5 macam yaitu Raw  water, Treated water, Soft treated water, Softener water dan General  use water.
1)         Raw water
Raw water adalah air yang diambil dari sumur (deep well) dengan kedalaman lebih dari 100 m dan digunakan untuk  sanitasi ruangan produksi  lantai).Sumur yang digunakan sebagai sumber air guna  memenuhi kebutuhan air untuk proses produksi berjumlah 11 sumur  dengan  jarak antar sumur minimal 100 m. Pengoperasian sumur tergantung dari besarnya produksi, jika produksinya meningkat maka kemungkinan semua sumur yang ada dioperasikan. Syarat untuk raw water berdasarkan standar yang ditetapkan oleh PT.Retaprif Indonesia antara lain bau dan penampakan normal serta kandungan bebas sekitar 1­3 ppm Raw water dari sumur di-pompa ke reservoir tank yang berkapasitas200 m3, kemudian diolah menjadi treated water, soft treated water dan softener water. Penampungan dalam reservoir tank bertujuan untuk mengendapkan kotoran­kotoran yang terdapat pada air seperti pasir, lumpur, kerikil,dan lain­lain. Menjaga kestabilan aliran air untuk proses produksi. Proses aerasi bertujuan untuk  mengoksidasi besiyang terlarut sehingga lebih mudah mengendap.
2)         Treated water
Treated Water adalah raw water yang sudah mengalami berbagai macam proses. Raw water yang berasal dari sumur dialirkan ke dalam  cooling  tower, dalam cooling tower air dilewatkan melalui saringan sehingga mengalir dalam bentuk titik­titik air. Terbentuknya titik­titik air akan mempermudah terjadinya proses aerasi, yaitu proses pengikatan oksigen yang dapat mengoksidasi besi yang terlarutdalam air sehingga lebih mudah mengendap. Kemudian air  dialirkan  ke reservoir tank. Air yang ada di reservoir tank kemudian dialirkan keflocculator dengan debit 30 m3 per jam. Dalam flocculator akan terjadi  proses  pencampuran  air dengan bahan­bahan kimia seperti Lime [Ca(OH)2] 8%, Ferro sulfat  (Fe2SO4) 20% dan Chlorine [Ca(OCl)2] 5%. Flocculator dilengkapi dengan mixer untuk mempercepat dan meratakan  pencampuran bahan­bahan tersebut.
Penambahan Lime akan mengubah Ca2+ dan  Mg2+ atau garam lain yang terlarut dalam air menjadi kalsium karbonat dan magnesium karbonat yang larut dan mengendap. Garam­garam tersebut akan meningkatkan kesadahan air.

Ca(HCO3)2    +  [Ca(OH)2]  → 2CaCO3  +   2H2O
Mg(HCO3)2   +  [Ca(OH)2] → CaCO3  +  MgCO3  +  2H2O

Penambahan ferro sulfat dalam air sadah dapat mempercepat terjadinya penggumpalan.

FeSO4  +  Ca(HCO3)2 → Fe(HCO3)2  +  CaSO4
Setelah mengalami proses di flocculator, raw water dialirkan keclarifier tank (settling tank), dalam clarifier terjadi proses pengendapan yang bertujuan menghilangkan padatan tak larut dalam air. Bagian atas clarifier terdiri dari lamela­lamela yang berfungsi untuk memisahkan floc dengan raw water. Floc mempunyai berat jenis yang lebih besar dari air sehingga lama­kelamaan floc yang sudah terbentuk akan mengendap. Dalam settling tank  akan terjadi over load sehingga raw water mengalir melewati lamellalamela, adanya lamela ini menyebabkan floc akan tertahan  dalam settling tank.
Air yang sudah bersih yang kemudian ditampung  terlebih dahulu dalam bright tank dengan tujuan untuk menjaga  debit aliran  air yang mengalir ke sand filter dari clarifier tank kemudian dialirkan  ke sand filter, di sand filter terjadi suatu proses yang bertujuan untuk  mengurangi kotoran yang mungkin masih terdapat pada air. Media penyaring  pada  sand  filter  adalah  pasir  silika dan antrasit. Media penyaring mempunyai ukuran butiran yang kecil sehigga dapat menahan kotoran­kotoran yang terdapat dalam air.Dari sand filter, air  dialirkan ke storage tank yang berkapasitas 110 m3. Storage tank berguna untuk menjaga debit air yang menuju  ke carbon filter tank stabil, sehingga air yang mengalir kedalam proses produksi dapat stabil. Dari storage tank air kemudian dialirkan kedalam carbon filter tank yang berisi arang aktif, berupa bubuk yang berwarna hitam yang dapat menyerap bau, dan warna yang tidak diinginkan.
Dari carbon filter, air dilewatkan kedalam filter dengan ukuran 3μm bertujuan untuk menghilangkan karbon yang kemungkinan masih terlarut dalam air. Air yang sudah melewati carbon filter disebut treated water yang kemudian akan dialirkan ke line­line produksi tetapi sebelumnya mengalami proses penyaringan lagi di tiap line. Pada tiap line terdapat  micron filter yang terdiri atas saringan-saringan dengan ukuran 8μm bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang terbawa pada saat treated water melalui  pipa­pipa.



1)         Soft Treated Water
Khusus digunakan untuk pembuatan”Spirit Drink”, dimana tingkat kesadahan  airnya  sangat rendah, hal ini dimaksudkan agar proses dengan menggunakan suhu tinggi tidak akan  menimbulkan kerak pada pipa. Pembuatan spirit drink dilakukan pada suhu >90ºC dan mengalami proses sterilisasi pada suhu 139ºC untuk itu dibutuhkan air dengan tingkat kesadahan 0. Hal tersebut  dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya endapan pada produk  akibat pemanasan yang berlebih. Proses pengolahan soft treated water pada intinya sama dengan proses pengolahan treated water, yang membedakan yaitu  untuk soft treated water setelah  treated water melalui carbon  filter akan dilewatkan lagi pada cation exchanger. Pada cation exchanger terdapat resin [R(alkil)­Na] berguna untuk mengikat ion Ca2+ dan Mg2+ yang menyebabkan meningkatnya kesadahan air. Jika resin sudah tidak efektif untuk menurunkan kesadahan air atau resin sudah tidak  dapat mengikat ion Ca2+ dan  Mg2+, maka dilakukan proses regenerasi yaitu dengan menambahkan larutan garam (NaCl),  dimana proses  regenerasi  dimaksudkan agar  resin dapat aktif kembali.

R­Na  +  Ca2+ →   R­Ca   +  Na+ R­Ca  +  NaCl →   CaCl2  +  R­Na

Setelah melewati  cation exchanger, air dilewatkan lagi pada saringan 1μm untuk menyaring garam-garam yang belum tersaring dalam cation exchanger. Dari proses  ini akan dihasilkan soft treated water dengan tingkat kesadahan maksimal 2 ppm.


2)         Softener Water
Merupakan air yang sudah mengalami proses pelunakan sehingga tingkat kesadahannya rendah. Softener water terdiri dari dua jenis yaitu softener water chlorine dan softener water non chlorine. Softener water chlorine digunakan untuk final rinse pada  proses pencucian botol, sedangkan softener water non chlorine digunakan sebagai media pemanas boiler. Air dari deep well dialirkan ke cooling tower kemudian ditampung di aeration tank yang berkapasitas 200 m3.
Aerasi bertujuan mengurangi kadar besi dalam air. Selain air dari deep well, air inlet juga berasal dari recycle backwash dan air  hujan (strom water) yang sebelumnya  ditampung dahulu  dalam bak  flok kemudian dialirkan ke sludge  holding  tank (SHT), dalam SHT terjadi pengendapan flok. Air kemudian disaring melalui sand filter  dan carbon filter kemudian ditampung dalam aeration tank.
Air recycle final rinse dan air hujan ditampung dalam cooling tower dengan tujuan untuk menurunkan suhu, cooling tower dilengkapi dengan kipas agar suhu air cepat turun. Dari cooling tower, air recycle final rinse dan air hujan dibawa ke  accelerator tank. Dari  aeration tank dan accelerator  tank, air akan kembali disaring melalui sand filter kemudian dilewatkan melalui cation exchanger. Dalam cation exchanger terdapat resin yang dapat mengikat ion­ion yang dapat menyebabkan  air menjadi sadah, sehingga tingkat kesadahan air akan menurun. 
Setelah melewati cation exchanger air ini disebut sebagai softener water. Softener water  kemudian ditampung dalam  soft  water tank yang berkapasitas 200  m3. Dalam soft water tank,  diinjeksikan chlorine sehingga softener water dalam soft water tank mempunyai  kadar chlorine 1­5 ppm. Softener water chlorine digunakan pada proses pencucian botol dan erat untuk tiap line produksi kecuali line VI.
Untuk memperoleh softener water non chlorine, maka softener water  chlorine  dilewatkan carbon filter dan dihasilkan softener water non chlorine yang digunakan untuk boiler dan pendingin mesin.

3)         General Use Water
Merupakan air yang digunakan untuk keperluan pabrik sehari­hari. Air ini berasal dari pencampuran antara air dari sumur dan air hasil pengolahan limbah. Air hasil pengolahan limbah disebut re­use  water, yang sebelumnya ditampung dalam clarifier agar kotoran dalam air mengendap kemudian dialirkan  ke buffer tank  dan  disaring melalui carbon filter. Setelah melalui carbon filter, re­use  water kemudian dicampur dengan air yang berasal dari deep well  di blending tower. Air yang dialirkan dari blending tower merupakan  air yang jernih, tidak berbau dan  tidak  berasa  yang  disebut  sebagai general use water yang biasa  digunakan  untuk  keperluan kamar  mandi dan gardening.
3.2.2                    Pemurnian CO2
Pemurnian CO2 dilakukan agar CO2 yang digunakan untuk proses  produksi bebas dari pengotor, bau dan rasa yang kurang sedap serta  mencegah terjadinya kontaminasi produk  yang diakibatkan karena material  selain CO2. CO2 dan tangki penampung dialirkan kedalam rangkaian pemurnian yang disebut CO2 purifier. 
Mula­mula CO2 liquid dialirkan ke evaporator untuk  diubah menjadi gas, kemudian gas CO2 dialirkan kedalam tabung yang berisi KMnO4. KMnO4 adalah suatu bahan  kimia  yang  akan menyerap gas selain CO2. Kemudian  CO2 dilewatkan ke tabung yang mengandung treated water bertujuan untuk mengetahui  apakah  masih ada KMnO4 yang masih  terbawa dalam CO2. Hal ini dapat dilihatbila treated waterberwarna merah, maka CO2 tersebut masih  mengandung KMnO4, selanjutnya CO2 dipanaskan dengan heater tank (dryer) tujuannya untuk menguapkan air yang mungkin terbawa dalam  CO2. Setelah itu, CO2 dilewatkan dalam tabung yang berisi karbon aktif yang bertujuan menghilangkan bau asing yang mungkin ada pada CO2. CO2 murni diperoleh setelah CO2 dilewatkan dalam catridge filter paper. CO2  murni kemudian dialirkan  ke masing­masing  line  yang ada, guna dicampur dengan sirup dan  treated water dalam tangki berkarbonasi.
3.2.3                    Proses Pencucian Botol
Sebelum diisi dengan CSD, botol harus dicuci terlebih dahulu sehingga  kualitas produk akan terjaga. Pada proses pencucian botol akan melalui beberapa tahap yaitu:  tahap pre inspection dimana botol  disortir dan diperiksa kelayakannya secara fisik oleh  inspector. Kriteria botol yang  tidak  layak dipakai diantaranya botol bercat, botol isi  plastik, botol scuffing dengan scuff (karat) >5 mm,  botol pecah,  botol yang lebih besar dari ukurannya botol mulut sumbing, botol berlogo pudar dan botol kotor  menengah.
Tahap selanjutnya botol dicuci secara otomatis dalam bottle washer. Padaproses pencucian ini digunakan kaustik soda (NaOH) dan zat aditif berupa  ferosol untuk line VIII dan devergard untuk line III dan IV.  Pencucian botol diakhiri dengan post inspection (pantauan akhir). RGB (Returnable Glass Bottle) dalam krat yang tersusun dalam palet diambil dari gudang penyimpanan menggunakan forklift. Palet berisi botol-botol dalam krat diletakkan pada mesin depalletizer yang berfungsi memisahkan krat dari  palet. Palet diletakkan sebelum depalletizer, kemudian  krat diangkat dari  palet diletakkan diatas roller. Dari roller,  krat bergerak menuju chain  conveyor lalu menuju mesin uncaser (unpacker). Botol diangkat dari krat dengan cara dijepit oleh sejenis  karet ban pada unit uncaser yang diisi compresed air menggunakan sistem electronic pneumatic. 
Sebelum menjepit botol, karet ban tersebut belum terisi compresed air secara otomatis  mengisi  karet  ban dan menjepit botol satu per satu dari  dalam krat dan diangkat ke matchain conveyor diatas case conveyor menuju bottle washer. Kemudian krat dibawa ke case washer. Krat dibawa secara horizontal menuju case conveyor diatas  chain conveyor dan dibawa  keatas dalam posisi normal (tidak terbalik)  menggunakan vertical  conveyor dengan kemiringan sekitar 45º.  Pada  ujung vertical conveyor,  krat jatuh pada posisi terbalik menuju case washer. Dalam case washer, krat disemprot  dengan air warm water I dari bottle washer dengan  suhu 50ºC. Krat keluar  dari case washer dalam keadaan tidak terbalik kemudian krat menuju mesin  palletizer dengan chain conveyor.
Pada proses pencucian botol, botol masuk kedalam pocket (sarung  botol) didorong oleh infeed cam. Didalam washer, botol akan disemprot dengan softener water chlorine dengan konsentrasi 1­5  ppm melalui empat buah nozzle dengan menggunakan tekanan 1 bar pada bagian luar dan dalam  botolpada tahap ini disebut pre rinse. Botol kemudian dibawa dan direndam  kurang lebih selama 3 menit  dalam kompartemen I. Dalam  kompartemen I terdapat larutan soda kaustik dengan konsentrasi minimal 1,3% dan ferosol (khusus line VII),  divergard  dengan konsentrasi  0,3­1%  dengan suhu  larutan minimal 55ºC. Dari kompartemen I kemudian botol dibawa ke kompartemen II. Dalam kompartemen II botol direndam kurang lebih 6 menit dalam larutan yang mengandung soda kaustik dengan konsentrasi minimal 2,5% dan mengandung ferrosol atau divergard dengan konsentrasi 0,3­1% dengan suhu lebih dari 60ºC. 
Kemudian  botol  melalui  post  caustic  (removal) yaitu disemprot  dengan air bersuhu 60ºC oleh dua buah nozzle. Botol kemudian dibawa kewarm water I kemudian disemprot lagi dengan air bersuhu 50ºC dengan  dua  buah  nozzle, kemudian botol dibawa ke warm water II, disemprot  dengan air 40ºC oleh dua  buah nozzle, kemudian botol dibilas dengan air di final rinse. Total waktu  untuk  proses pencucian botol sekitar  21  menit.  Larutan kaustik dalam kompatermen digunakan terus sampai    jenuh.
Setelah jenuh akan ditambah lime dengan tujuan agar  kotoran yang terkandung  dalam  larutan  akan  mengendap. Setelah  botol  keluar  dari  bottle washer kemudian botol disortir kembali saat melewati  post  inspection. Oleh inspector botol yang masih kotor diletakkan kembali pada chain conveyor kembali ke infeed cam sedangkan untuk botol yang pecah dipisahkan untuk dikumpulkan, yang kemudian dijual. Inspeksi terakhir terhadap botol dilakukan dengan menggunakan Electronic Bottle Inspector (EBI) yang terdiri dari tiga buah kamera yang  mendeteksi leher botol,  penggiran botol dan bagian bawah serta bibir  botol dan satu buah kamera  sensor liquid. Jika sensor menangkap adanya noda pada botol itu dianggap  sebagai foreign matter.
Setelah botol melewati kamera maka secara otomatis dalam waktu yang sangat singkat ada pendorong yang menyingkirkan botol tersebut, tepat dibawah pusher (pendorong) diletakkan tong untuk menampung botol yang tidak lolos sensor. Kamera dapat mendeteksi permukaan botol, sebab jika terdapat cacat pada pinggir botol dapat menyebabkan pencemaran oleh  bakteri karena proses penutupannya tidak sempurna.
3.2.4                    Pencampuran (Mixing)
Adalah proses pembuatan minuman berkarbonasi dengan cara  mencampurkan antara  treated water, finish syrup dan CO2  yang telah dimurnikan. Proses pencampuran ini terjadi dimesin mixer yang terdiri dari tahapan proses deaerasi dan karbonasi untuk menghasilkan produk minuman berkarbonasi.
Proses deaerasi terjadi dalam deaerator tank, bertujuan untuk  mengeluarkan udara  dalam  treated water dengan  menggunakan tekanan  dan kondisi vacum. Proses ini penting dilakukan karena air yang telah bebas dari udara dapat segera menyerap gas CO2 dan dapat meminimalkan terjadinya foaming. Air yang berasal dari deaerator tank kemudian dialirkan dalam mixing tube untuk dicampurkan dengan final sprit drink yang dipompa dari buffer tank dengan perbandingan tertentu. Setelah bercampur, minuman ini dilewatkan ke Plat Heat Exchanger (PHE) untuk didinginkan. Pendinginan dilakukan dengan aliran yang berlawanan. PHE merupakan sistem  pendinginan secara  tidak langsung karena minuman didinginkan oleh glikol dan glikol didinginkan olehNH3 Glikol mempunyai sifat yang lebih baik daripada amoniak antara lain, titik bekunya lebih rendah, lebih bersih,lebih aman jika terjadi kebocoran,glikol  tidak  bercampur dengan beverage. Beverage dialirkan melalui pipa menuju  carbonation tank, pada  saat  melalui pipa ini beverage diinjeksiCO2 yang berasal dari CO2  purifier. Temperatur beverage yang keluar dari carbonation tank sekitar 4­8ºC.
Proses ini disebut karbonasi yaitu  pelarutan  CO2  kedalam  beverage. Dari carbonation tank, carbonat soft drink (CSD) dialirkan ke filler  untuk filling proses.



3.2.5                    Proses Pengisian (Filling Process)
Botol­botol yang telah lolos dari EBI akan menuju  mesin  filler  yang memiliki 97 filling valve dan mampu  menghasilkan  1000 botol per harinya.
Tahap selanjutnya adalah pengisian, dimana pada proses pengisian terdapat empat langkah yaitu  counter  pressure yaitu pemindahan gas dari filler bowl kedalam botol agar tekanannya sama dengan  tekanan dalam botol.
Kemudian  tahap  pengisian dengan  produk yang sudah dikarbonasi. Tahap  ketiga  adalah pengontrolan tinggi permukaan dalam botol.
Dan terakhir adalah snifting yaitu tahap  membuang gas secara bertahap dari ruangan botol diatas permukaan produk melalui lubang kecil dengan maksud untuk mencegah foaming yang berlebihan pada saat botol dilepas dari filling valve. Penutupan botol (crowning) diselaraskan dengan gerak botol untuk  memastikan setiap botol tertutup dengan baik. Botol­botol yang telah terisi produk dan telah ditutup  kemudian berjalan diatas conveyor melewati video jet date coder dan fill height detector (FHD) untuk menuliskan kode produksi dan untuk inspeksi  ketinggian minuman dalam botol. Disini botol­botol  akan dimasukkan dalam krat­ krat yang telah dibersihkan oleh case washer.
Prinsip kerja case washer serupa dengan unchaser, perbedaannya hanya  pada mengeluarkan dan memasukkan botol dari atau kedalam krat. Setelah itu, krat-krat yang berisi botol akan menuju palletizer untuk disusun dalam palet­palet dan siap disimpan dalam gudang produk  jadi. 
3.3     Sanitasi Dan Penanganan Limbah
3.3.1        Sanitasi
Merupakan usaha untuk mencegah dan menghindari terjadinya dan kontaminasi serta menjaga kesehatan pekerja dan konsumen sehingga dapat menjamin mutu produk, melindungi produk dan pencemaran sehingga mendukung standar mutu yang ditetapkan perusahaan. 
Sanitasi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mengatur factor  lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut. Produk  minuman atau makanan akan tercemar jika tidak diambil langkah perlindungan  produk dari  kontaminasi. Kontaminasi dapat timbul dari beberapa sumber  termasuk bahan­bahan bawaan organik,  mikroba di udara dan sekitar. PT. Retaprif Indonesia telah melakukan system sanitasi yang cukup baik, hal ini terbukti dengan adanya sertifikat ISO 14001 tentang lingkungan. 
Proses sanitasi yang dilakukan meliputi sanitasi pekerja,sanitasi mesin dan peralatan serta sanitasi lingkungan.
3.3.2        Sanitasi Pekerja
Kebersihan dan kesehatan pekerja yang langsung menangani proses produksiharus dikontrol, hal inidilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasipada produk. Sanitasi pekerja dilakukan dengan cara penggunaan masker,earplug  (penutup telinga), mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan kemudian dikeringkan(hand sanitizer)sebelum memasuki processing area karena dengan kondisi yang saniter akan mencegah terjadinya bahaya kontaminasi.

3.3.3        Sanitasi Mesin dan Peralatan
Alat­alat  yang berhubungan dengan proses produksi mempunyai peranan   penting dalam menentukan layak tidaknya produk yang dihasilkan.Kondisi alat   yang kurang baik dapat mengakibatkan kontaminasi produk,sehingga kebersihan alat harus terjaga. Peralatan produksi yang terpelihara  dengan  baik  akan meningkatkan produktifitas kerja selain itu juga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.Sanitasi  mesin dan peralatan dilakukan selama proses produksi.
Proses sanitasi dilakukan setiap perubahan flavour,  sebelum  produksi  dan  sesudah produksi.Peralatan yag harus disanitasi adalah tabung­tabung dan pipa-pipa, pipa sirup antara tangki sirup sampai tabung mixing tube. Sanitasi  peralatan produksi dilakukan dengan  system 3 langkah dan 5 langkah. Sanitasi 3 langkah  dilakukan  jika tidak terjadi pergantian flavour yang sangat berbeda dan jika tidak terjadi pergantian flavour, namun terdapat jeda (maksimal 3 jam). Prosedur sanitasi 3 langkah adalah:
1.      pembilasan dengan treated water selama 5­15 menit
2.      perendaman  dalam larutan Caustik  Soda dengan konsentrasi 1­2%  selama 20­30 menit
3.      pembilasan dengan treated  water  dengan suhu >85ºC  selama 5­15  menit sampai bebas dari kaustik soda
Sanitasi 5 langkah dilakukan pada saat awal dan akhir produksi ataupun jika terjadi pergantian flavour yang sangat berbeda. Prosedur sanitasi 5 langkah adalah:
1.      pembilasan dengan treated water selama 5­15 menit
2.      perendaman dalam larutan Caustik Soda dengan konsentrasi 1­2%  selama 20­30 menit
3.      pembilasan dengan  treated water  dengan suhu >85ºC  selama 5­15 menit sampai bebas dari kaustik soda
4.      rendam dengan larutan klorin dengan konsentrasi 50­70 ppm selama 30­50 menit. Atau; rendam dalam treated water dengan suhu  >85ºC  selama  30­50 menit
5.      pembilasan  dengan treated water selama 5­15 menit sampai bebas dari  klorin.
Proses produksi berhenti selama kurang dari 12 jam perlu dilakukan perendama dalam  larutan chlorine dengan konsentrasi 3­10ppm, kemudian dilakukan pembilasan dengan treated water jika produksi akan dimulai lagi. Jika produksi berhenti lebih dari 12  jam,  maka  perlu dilakukan  kembali  sanitasi 5  langkah.      
Selain  sanitasi  tersebut  khusus  pada  filler  perlu  dilakukan  steam (uap air  panas)  pada saat awal produksi yang dihasilkan oleh unit  boiler dengan  suhu  85ºC selama 20 menit.
3.3.4        Sanitasi Lingkungan
Dilakukan untuk menjaga lingkungan pabrik dan sekitar pabrik  selalu  bersih dan nyaman. Lantai ruang produksi dijaga untuk selalu dalam keadaan basah hal ini dimaksudkan agar  larutan  gula  yang  tercecer  dapat  terbawa  air  mengalir  sehingga tidak menjadi habitat mikrobia. Begitu juga dengan ruang laboratorium yang selalui dipel minimal 1 jam sekali.  Pada tempat­tempat strategi disediakan  sarana hygiene seperti  tempat sampah sehingga kebersihannya terjamin.




4.3 Harga Bahan Baku dan Produk
Biaya Bahan Baku :
Bahan
Bahan yang digunakan
Harga Satuan
Biaya Produksi 500 L/Hari
Air
500 L
-
-
Esense Strawberry
2 liter
Rp. 55.000/10 ml
Rp. 11.000.000,-
Gula
53 kg
Rp. 16.000/kg
Rp. 848.000,-
Asam Sitrat
0,1 kg
Rp. 39.000/kg
Rp. 39.000,-
Natrium Benzoat
0,03 kg
Rp. 78000/kg
Rp. 78.000,-
Jumlah
Rp. 11.965.000,-

Harga Produk

Nama Produk
Isi botol
Satuan
Harga
Spirit Drink Strawbery
500
Ml
Rp.7000,-

Biaya Penjualan  Spirit Drink kapasitas 500.000 ml/hari = 1000 botol/500 ml
Nama Produk
Harga / Botol
Total Hasil Penjualan
Spirit Drink Strawbery
Rp. 7.000,-
Rp.3.500.000.000 ,-








Biaya lain-lain :
  • Perhari
Nama Kebutuhan
Keterangan
Biaya
Biaya Total yang dibutuhkan/Hari
Botol
100 buah/Hari
Rp. 3.00,-
Rp. 30.000,-
Dus (isi 10)
100 dus
Rp. 3000/dus
Rp. 300.000,-
Roll Solasi
2 roll
Rp. 50.000
Rp. 100.000,-
Listrik
1 Hari
Rp. 500.000,-
Rp. 500.000,-
Kardus
3000 buah/Bulan
Rp. 3.000,-
Rp. 900.000,-
Transportasi
1 Hari
Rp. 500.000.-
Rp. 500.000.-
Uang makan Karyawan
1 Hari
Rp. 25.000,-
Rp. 5.000.000,-
Jumlah
Rp.7.330.000,-

  • Perbulan
Nama Kebutuhan
Keterangan
Biaya
Biaya Total yang dibutuhkan/Bulan
Botol
3000 buah/Bulan
Rp. 3.00,-
Rp. 900.000,-
Gaji Karyawan
200 Orang
Rp. 2.200.000,-
Rp. 440.000.000,-
Transportasi
1 Bulan
Rp. 15.000.000,-
Rp. 15.000.000,-
Listrik
1 Bulan
Rp. 15.000.000,-
Rp. 15.000.000,-
Kardus
3000 buah/Bulan
Rp. 3.000,-
Rp. 900.000,-
Jumlah
Rp.471.800.000,-







  • Pertahun
Nama Kebutuhan
Keterangan
Biaya
Biaya Total yang dibutuhkan/Tahun
Perawatan Alat Produksi
1 Tahun
Rp. 1.600.000,-
Rp. 1.600.000,-
Activ Carbon
10 kg
Rp. 15.000,-/kg
Rp.150.000,-
Kaporit
10 kg
Rp. 26.000,-/kg
Rp. 260.000,-
Lime
1 kg
Rp. 400.000,-/kg
Rp. 400.000,-
FeSO4
500 kg
Rp. 300.000,-/50kg
Rp. 300.000,-
NaOH
5 kg
Rp. 27.000,-/kg
Rp. 135.000,-
KMnO4
10 kg
Rp. 520.000,-/kg
Rp. 5.200.000,-
Kesejahteraan Karyawan
200 orang
Rp.10.000.000,-
Rp.10.000.000,-
Sand Filter
25 kg
Rp. 375.000,-/25kg
Rp. 375.000,-
Jumlah
Rp. 18.420.000.,-

Target Produksi
Untuk produksi tahun berikutnya PT Retaprif Indonesia memiliki target produksi yaitu 365.000 botol

3.4   3.4         Pengolahan Limbah
Limbah merupakan hasil dari suatu aktifitas yang dilakukan manusia yang  sudah tidak terpakai lagi dalam kegiatan tersebut. Pengolahan limbah yang kurang baik dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, oleh  karena itu perlu adanya penanganan limbah  yang  tepat sehingga limba yang dihasilkan tidak merusak lingkungan. PT. Retaprif Indonesia  merupakan perusahaan yang memproduksi minuman ringan,  limbah yang  dihasilkan dari  aktifitas perusahaan berupa limbah padat, limbah cair dan limbah gas.
3.4.1    Limbah padat
Limbah  padat  biasanya  berupa  botol­botol gelas,  kaleng,  karton, crown dan kantong gula. Botol­botol  biasanya berasal  dari pecahan botol selama proses produksi  dan botol yang sudah tidak dapat digunakan lagi untuk mengemas produk carbonat soft drink (CSD). Kaleng biasanya  berasal dari proses produksi dimana produk yang dihasilkan tidak  memenuhi  standar (reject). Karton biasanya berasal dari sisa pengemas yang  rusak. Limbah padat yang dihasilkan dikumpulkan dijual untuk didaur ulang sehingga menjadi tambahan pendapatan bagi perusahaan.
3.4.2   Limbah gas
Limbah gas berasal dari boiler,waser,forklift, dan kendaraan perusahaan. Untuk meminimalkan limbah gas yang dihasilkan dapat dilakukan dengan menjaga kondisi forklift,boiler dan kendaraan perusahaan dengan baik,sehingga pembakaran terjadi secara sempurna.  Pembakaran  yang sempurnaakan menghasilkan gas karbondioksida  yang tidak beracun serta dapat didaur ulang oleh tumbuhan sebagai bahan fotosintesis. Usaha yang dilakukan untuk meminimalkan limbah gas yaitu  dengan  memilih  bahan  bakar dengan kualitas baik, membuat taman di lingkungan perusahaan serta adanya  ventilasi ruangan produksi yang baik.

3.4.3    Limbah cair
Limbah cair berasal dari proses  produksi,  proses  pencucian  botol, bahan kimia sisa  pengujian dan sanitasi baik ruang produksi maupun  peralatan. Air limbah mengandung  berbagai   macam zat anorganik dan organik. Zat anorganik berupa  logam berat, garam, oli, zat­zat kimia lainnya, sedangkan zat organik berupa gula. Air limbah yang dihasilkan  mengandung zat­zat berbahaya sehingga jika dibuang langsung kelingkungan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya penanganan yang tepat sehingga air limbah  dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
Penanganan limbah kimia sisa hasil analisis dilakukan dengan cara menampungnya dalam derigen  yang kemudian akan dibuang ketempat pengolahan limbah kimia. Penanganan  limbah cair dapat diuraikan sebagai berikut:
         Collector tank
Air limbah yang dihasilkan dari pabrik dialirkan kecollector. Air limbah yang dihasilkan  masih bercampur dengan benda­benda asing lainnya seperti crown, lumpur, oli, dan bahan­bahan lainnya yang dapat mengganggu kelancaran proses berikutnya. Pada collector tank terjadi proses pemisahan material solid dengan menggunakan saringan, atau juga dengan proses pengapungan dan pengendapan
         Oil Separator
Berfungsi untuk memisahkan oli yang masih bercampur dengan air limbah yang berasal dari proses produksi (oli dan grease). Pada oli separator effluent dialirkan melalui lamela saringan,  dimana oli yang mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari air, maka oli dapat dipisahkan.  Oli harus dipisahkan karena dapat mengganggu proses  aerasi pada tangki ICEAS.
         Equalization tank
Tangki equalisasi berfungsi dalam menyeragamkan kualitas air limbah sehingga tidak  mempunyai fluktuasi kualitas dan dapat mempermudah pengolahan padatangki ICEAS.  Effluent yang dihasilkan masih bersifat sangat basa yang diakibatkan oleh adanya sisa  pencucian botol, oleh karena itu perlu adanya penambahan asam sehingga pH akan turun  mendekati netral yang mendukung aktivitas mikrobia.
         ICEAS Tank (Intermitten Cycle Extended Aeration System)
Pada tangki ICEAS, air limbah yang berasal dari equalisasi tank akan mengalami 3 proses yaitu aerasi, settling dan decantasi.

1.         Aerasi
Proses ini bertujuan untuk menyuplai kebutuhan O2 yang akan membantu aktivitas mikrobia aerob. Tanda­tanda aktivitas bakteri atau  mikrobia, antara lain tidak adanya bau menyengat pada influent, warna sludge cenderung cerah atau kecoklatan, serta tidak muncul banyak buih sebagai akibat tingginya kadar caustic soda. Kurangnya proses aerasi dapat memicu berkembangnya bakteri anaerob yang  dalam aktivitasnya  menghasilkan gas amonia (NH3) yang  dapat membunuh bakteri aerob.
Suplai O2 dilakukan oleh blower yang berbeda tangki. Selain sebagai supplier O2, blower  juga  berfungsi sebagai pengaduk massa lumpur yang bercampur dengan air buangan. Proses ini berlangsung selama 2 jam.
2.         Settling
Pada proses ini terjadi pengendapan sludge atau lumpur aktif yang berasal dari hasil penguraian bahan oleh bakteri, sehingga dapat dihasilkan filtrat yang bersih, proses  settling  berlangsung  selama 2 jam. Sludge aktif dapat digunakan lagi dalam pengolahan limbah. BOD atau Biological Oxygen Demand adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah O2 yang dibutuhkan  oleh  mikroorganisme  untuk  mengoksidasi  senyawa­ senyawa organik yang ada didalam air secara aerob.
3.         Decantasi
Bertujuan untuk memudahkan air limbah yang sudah  melalui  proses  pegendapan dengan lumpur aktif. Volume air yang dipindahkan tergantung pada lama waktu decantasi,   tingkat   decantasi, dan frekuensi siklus. Pada pengolahan limbah ini, air limbah pada ICEAS tank terlihat jernih dan  lumpur  aktif  sudah  mengendap  sehingga  air limbah  siap  dibuang melalui decanter menuju effluent pond.
         Effluent pond
Seteleh melewati proses decantasi, air limbah sudah dianggap layak untuk dibuang keluar. Maka sebelum dibuang, air limbah  tersebut dialirkan ke bak effluent  yang  kemudian akan dibuang ke saluran  pembuangan  dan sebagian dapat dimanfaatkan kembali.

         Clarifier
Pada proses ini air limbah dari effluent pond dilewatkan melalui filter yang dapat menyaring kotoran ataupun lumpur  aktif yang masih terbawa dari effluent pond. Sebelumnya juga dicampurkan  larutan chlorine 5% dalam inlet clarifier dengan tujuan untuk mengurangi jumlah      mikrobia.

         Sand Filter Grafity
Pada sand filter grafity, terjadi proses penyaringan air limbah. Sand filter grafity ini terdiri atas media saring yang berupa pasir silika, injuk, dan batu  sungai. Tujuannya agar effluent dari limbah ini dapat  memiliki appearance yang lebih jernih dan terbebas dari kotoran.

         Bio pond
Bertujuan untuk mengetahui keadaan biologi air limbah,  apakah  limbah tersebut masih beracun atau tidak. Pada bio pond berupa kolam diletakkan   sejumlah   ikan. Jika ikan­ikan   tersebut   mati, maka kemungkinan  effluent dari proses limbah ini masih mengandung bahan kimia  yang berbahaya.    






BAB IV
PEMASARAN
4.1       Pemasaran
                                    Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan penetapan dan        konsepsi harga dan distribusi barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran            yang memenuhi sasaran­sasaran perorangan ataupun organisasi. Keberhasilan             memasarkan suatu produk tidaklah mudah, usaha memasarkan tidak hanya         menjual produk kepada konsumen tetapi juga harus memperhatikan kehendak             dan selera konsumen sehingga diperoleh kepuasan konsumen terhadap produk       yang dibeli.
Keberhasilan dalam memasarkan produk dapat tercapai jika perusahaan mengetahui posisi produknya di pasaran dan pesaing yang memproduksi barang yang sejenis. Pemerataan dalam memasarkan produk dapat dicapai dengan mendirikan gudang penyimpanan (Ware House) dibeberapa daerah yang memiliki posisi yang strategis.                                                                                    Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai penambahan jumlah konsumen secara global yang didasarkan pada keyakinan bahwa konsumen akan membeli produk adalah  Strategi 4A, yaitu dimana produk yang dihasilkan harus  Avaibility  (tersedia),  Affordability  (harga terjangkau), Acceptability (dapa diterima), dan Addaptability (berdaya adaptasi).
                        a) Kegiatan Promosi
                                    Promosi (menurut Wikipedia ) adalah upaya untuk memberitahukan            atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon     konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya    promosi,          produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan promosi diantaranya adalah:
•           Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
•           Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
•           Untuk mendapatkan konsumen baru dan menjaga kesetiaan konsumen
•           Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
•           Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
•           Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
•           Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
Nah, dari ketujuh tujuan promosi diatas, berikut adalah 50 teknik promosi website yang nantinya akan berisi profil bisnis penjualan spirit drink. Sehingga, begitu mereka mengakses website, sekaligus mempromosikan usaha penjualan di website tersebut.
Ketika melakukan aktivitas promosi yang disebutkan dibawah, jangan lupa untuk selalu memberitahukan alamat website kepada calon konsumen.
•           Memasang iklan baris di koran.
•           Memasang iklan di buku telepon ( yellow pages).
•           Menyebarkan katalog promosi dan iklan di pusat perkulakan.
•           Mendekati calon konsumen lewat telepon secara aktif.
•           Mendatangi langsung konsumen yang potensial.
•           Berpromosi lewat surat ( direct mail ).
•           Menjadi pembicara di seminar, dan bicarakan hal-hal yang hanya dikuasai.
•           Menjadi pembicara tamu acara dialog di radio.
•           Membuat data konsumen lengkap dengan alamat dan kontaknya. Jaga terus agar tetap up to date.
•           Membangun citra perusahaan dengan kop surat yang menarik.
•           Merancang brosur yang menjelaskan keuntungan produk.
•           Mengembangkan cara pemesanan lewat jarak jauh ( delivery) seperti lewat surat, email, SMS, Telpon, BBM atau media lainnya
•           Membuat tempat khusus untuk memamerkan usaha Penjualan spirit drink
•           Merancang pemasaran jarak jauh ( telemarketing )
•           Membuat logo perusahaan sesuai dengan citra yang dibangun
•           Menerbitkan bulletin yang berkaitan dengan usaha yang dimiliki, paling tidak 3 bulan sekali
•           Mencetak kalender dan membagikannya sebagai souvenir.
•           Membuat kampanye sosial yang berkaitan dengan bisnis penjualan spirit drink.
•           Membuat stiker dengan logo dan slogan perusahaan dan membagikannya
•           Membuat kaos dengan logo dan nama perusahaan lalu membagikannya.
•           Menjajaki promosi dengan perusahaan lain yang bukan pesaing.
•           Memasang iklan di media cetak mingguan atau bulanan seperti majalah, bulletin, atau tabloid.
•           Memanfaatkan promosi patungan untuk menghemat biaya promosi
•           Berterimakasih pada konsumen dengan mengirimi surat
•           Menjaga hubungan dengan konsumen dengan mengirimkan kartu ucapan
•           Memasang profil perusahaan di Koran dan majalah yang biasa di baca calon konsumen sasaran
•           Menyewa agen periklanan atau humas ( Public Relation )
•           Menyelenggarakan kontes atau sayembara yang bersifat promosi
•           Menyelenggarakan seminar yang khusus membahas produk atau jasa yang ada di perusahaan
•           Menyelipkan brosur, katalog promosi atau bahan promosi lain ke dalam tagihan yang dikirim
•           Mencari calon konsumen di pameran-pameran.
•           Mencari calon konsumen di perkumpulan atau komunitas yang berhubungan dengan bisnis penjualan spirit drink
•           Mencari calon konsumen di seminar-seminar.
•           Mencari konsumen potensial di majalah atau koran
•           Mengemas brosur, daftar harga, dan surat menyurat dalam tempat khusus untuk konsumen.
•           Memasang papan penunjuk yang mengarahkan ke kantor.
•           Menyebarkan brosur yang diselipkan di wiper kaca mobil.
•           Mencetak kalimat bersifat promosi pada kertas promosi atau amplop.
•           Memasang logo dan nama perusahaan di kendaraan perusahaan.
•           Membuat daftar produk, lengkap dengan gambar.
•           Menyiapkan video tentang profil perusahaan.
•           Menyiapkan proposal yang ditawarkan untuk mengantisipasi kebutuhan konsumen.
•           Menyiapkan contoh produk gratisan.
•           Menyediakan kesempatan pada calon konsumen untuk melihat-lihat proses produksi.
•           Mensponsori acara amal.
•           Menyebarkan kartu nama ke kenalan, saudara, teman, atau siapa saja.
•           Membuat mug dan membagikannya sebagai cinderamata
•           Membuat topi sebagai hadiah
•           Menerbangkan balon berisi logo perusahaan pada acara-acara tertentu
•           Beriklan di media elektronik seperti radio dan televisi
•           Pasang papan iklan di reklame, halte bus, dan tempat-tempat strategis
Demikianlah 51 cara promosi bisnis Penjualan spirit drink dan strategi pemasarannya.
b) Layanan Konsumen
            PT. Retaprif Indonesia  menyelenggarakan Customer Service System(CSS), sistem pelayanan pelanggan didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus menerus   terhadap   produk­produk  spirit drink dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing­masing yaitu dengan menyelenggarakan layanan prima     (Service Excelence) kepada setiap konsumen yaitu dengan memperlakukan
konsumen dengan sebaik­baiknya.
c) Layanan Pendingin Produk
            Riset membuktikan bahwa 90% konsumen spirit drink lebih menyukai membeli produk spirit drink dalam  keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan penjualan.
4.2       Lokasi Pemasaran
Lokasi sangat menentukan keberhasilan bisnis . Pasalnya, dengan lokasi yang strategis memperbesar  peluang untuk mendapatkan konsumen. Sebaliknya, jika lokasi  kurang bagus penjualan  kurang maksimal.
Berikut beberapa hal yang perlu dicermati saat memilih lokasi bisnis:
1. Mendekati konsumen potensial
            Lokasi bisnis yang di pilih harus mendekati konsumen yang di bidik. Misalnya berbisnis penjualan spirit drink, usahakan lokasi  dekat dengan pusat Perbelanjaan atau Tempat Pariwisata.
2. Tingkat kepadatan penduduk
            Indikator besar kesuksesan usaha  terletak di besarnya potensi pasar  yang di tuju. Makin padat suatu lokasi, makin banyak populasi manusia yang bisa menjadi pelanggan/konsumen.
3. Tingkat ekonomi
            Pilihkah lokasi dengan mayoritas pendapatan penduduk yang berpenghasilan menengah ke atas. Dengan lokasi seperti itu, penjualan akan stabil karena banyak konsumen potensial yang mampu membeli produk spirit drink.
4. Mudah diakses
            Lokasi usaha yang baik adalah yang mudah dikenali dan mudah diakses. Sebaiknya, memasang tanda seperti plang atau spanduk yang menarik.
5. Tingkat kompetisi
            Perhatikan seberapa besar kompetisi usaha sejenis di lokasi yang di jadikan tempat berbisnis. Jika di lokasi tersebut banyak pesaing yang menawarkan produk sejenis, peluang  mendapatkan pelanggan akan mengecil. Jika itu satu-satunya lokasi yang di miliki, pastikan produk yang di tawarkan memiliki banyak keunggulan dibanding kompetitor yang lain.
4.4  Klasifikasi Ekonomi
Berdasarkan Klasifikasi ekonominya, PT Retaprif indonesia melakukan pemasaran ke masyarakat berekonomi rendah dan menengah.
1.      Keuntungan perusahaan
Keuntungan Pabrik Setiap Bulan
§   Total hasil penjualan Spirit Drink Strawbery
Spirit Drink Strawbery = Total hasil penjualan /kirim x 30 hari/bulan
                         = Rp. Rp.3.500.000.000 x 30
                         = Rp .105.000.000.000,-
§   Total biaya bahan baku dan lain-lain/bulan
Total biaya/bulan  = Biaya bahan baku + Biaya lain-lain
                                    = Rp. 358.950.000  + Rp. 471.800.000
                                    = Rp.830.750.000.,-
Laba    = Total hasil penjualan – Total biaya bahan baku
            = Rp. 105.000.000.000 – Rp. 830.750.000
            = Rp. 104.169.250.000.000.000,-
Jadi, keuntungan pabrik setiap bulan dari hasil produk Minuman Berkarbonasi adalah Rp 104.269.250.000.000.000,-

Keuntungan pabrik setiap tahun
Laba    = Keuntungan/bulan x 12 bulan
            = Rp. 104.269.250.000.000.000 x 12
            = Rp. 1.250.031.000.000.000.000,-
Jadi, keuntungan pabrik setiap tahun dari hasil produk Minuman Berkarbonasi adalah  1.250.031.000.000.000.000 ,-